Pengamen
(Street Singers)
# Definisi
Pengamen atau sering disebut pula sebagai penyanyi jalanan (Inggris: street singers), sementara musik-musik yang dimainkan umumnya disebut sebagai Musik Jalanan. Pengertian antara musik jalanan dengan penyanyi jalanan secara terminologi tidaklah sederhana, karena musik jalanan dan penyanyi jalanan masing-masing mempunyai disiplin dan pengertian yang spesifik bahkan dapat dikatakan suatu bentuk dari sebuah warna musik yang berkembang di dunia kesenian.
Pengamen adalah sebutan untuk anak atau orang dewasa di jalanan yang mencari pendapatan dengan menggunakan musik sebagai media dan sarana, atau dengan sebutan lain yaitu penyanyi jalanan. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih ada fungsi lain dari musik di kalangan masyarakat. Musik menjadi penting ketika cara-cara lain dianggap sudah tidak bisa memberikan pengaruh yang besar terhadap pendapatan sehari-hari.
Berikut beberapa pengamen yang terkenal di Indonesia, yaitu :
- Braga Stone
- Gombloh
- Iwan Fals
- Klantink
- Kuntet Mangkulangit
- Leo Kristi
- Mbah Surip
- Slank
- Sujud Sutrisno
- Tegar Septian
Dan juga Harry Roesli yang merupakan tokoh penting dalam dunia pengamen di Indonesia.
Perkembangan pengamen telah ada sejak abad pertengahan terutama di Eropa bahkan di kota lama London terdapat jalan bersejarah bagi pengamen yang berada di Islington, London, pada saat itu musik di Eropa berkembang sejalan dengan penyebaran musik keagamaan yang kemudian dalam perkembangannya beberapa pengamen merupakan sebagai salah-satu landasan kebudayaan yang berpengaruh dalam kehidupan umat manusia.
Perkembangan jaman yang saat ini semakin kompleks, mengakibatkan budaya ngamen juga ikut berkembang menjadi salah satu peluang untuk mencari nafkah dari sebagian orang. Seperti banyaknya pengamen yang saat ini terlihat di tempat-tempat umum, sebenarnya juga menyimpan bermacam- macam tujuan dan alasan. Ada yang melakukannya untuk mencari identitas, ada yang melakukannya karena iseng, dan ada pula yang menjadi pengamen dengan maksud untuk mencari penghasilan agar bisa memenuhi kebutuhan sehari-hari. Dari berbagai karakter musik jalanan, terkadang muncul sebuah bentuk musik baru yang menarik untuk didengar. Pada umumnya anak jalanan memiliki karakter diri yang kuat, walaupun sebenarnya banyak dari musisi jalanan yang memiliki keterbatasan di sisi pendidikan secara akademik. Namun mereka memiliki keberanian dan karakter diri yang kuat sehingga anak jalanan dapat bertahan hidup.
Terkadang dari sebuah lagu yang mereka bawakan, terdapat banyak perbedaan. Walaupun mereka memainkannya dengan peralatan terbatas, tetapi dengan kemampuan yang mereka miliki membuat lagu-lagu yang dinyanyikan terdengar dalam bentuk atau versi yang berbeda dari aslinya. Lagu-lagu tersebut dapat terdengar dengan aransemen yang berbeda-beda, tergantung kemampuan kreatifitas dan keinginan dari para pengamen yang membawakan lagu tersebut.
Saat ini musik sudah dijadikan modal utama bagi sebagian orang untuk mencari pendapatan bagi kehidupannya. Namun, harus diakui bahwa musik akan lebih memiliki nilai yang indah ketika para pengamen dapat mengkreasikan musik dan lagu dengan permainan alat musik dan suara yang mereka miliki. Bahkan mereka mampu menciptakan lagu sendiri dengan tema dari kisah-kisah yang dialami oleh pencipta lagu tersebut, sebagaimana salah satu fungsi musik adalah sebagai ungkapan emosional seseorang dan dituangkan dalam bentuk nada dan lirik sehingga menjadi sebuah lagu yang memiliki nilai estetika yang tinggi apabila didengar oleh para pendengar.
Kebanyakan para pengamen atau penyanyi jalanan ini selalu tampil sebagai dirinya sendiri. Hingga tak jarang lagu-lagu yang mereka bawakan menjadi versi lain yang tak kalah menarik dari komposisi versi aslinya. Contohnya lagu-lagu popular dari grup musik Koes Ploes, atau Noah, Slank, dan lain-lain yang hampir setiap pengamen pernah membawakannya, namun banyak yang membawakan dalam bentuk musik dan cara bernyanyi yang tidak sama. Hampir semua mempunyai versi atau gaya berbeda dalam membawakannya. Namun hal tersebut menjadi salah satu yang menarik dari pengamen.
Bila keberadaan para pengamen ini mendapatkan perhatian dan arahan yang lebih baik, bukan tidak mungkin dunia ngamen akan menjadi suatu lapangan kerja dalam bentuk-bentuk musik di Indonesia. Dengan teknologi yang saat ini sudah semakin canggih, seharusnya akan dapat memajukan kreatifitas orang Indonesia dalam bidang musik, karena pada umumnya anak-anak Indonesia memiliki kemampuan besar dan baik dalam
mengolah dan menciptakan karya-karya baru dalam bidang tersebut.
Musik sejak dulu telah banyak membawa anak jalanan ke dunia yang lebih baik. Sudah banyak musisi jalanan yang saat ini menjadi terkenal dan memiliki pendapatan yang tinggi dari karya-karyanya. Menjadi orang yang dikenal banyak orang dan memiliki pendapatan yang tinggi (sehingga dapat memenuhi kebutuhannya) adalah keinginan dari setiap musisi, bahkan pengamen jalanan.
Banyak musisi yang saat ini menjadi inspirator bagi anak-anak jalanan atau penyanyi jalanan, dari nama-nama besar yang asalnya juga membentuk karakter dirinya lewat jalanan, seperti Leo Kristi, Iwan Fals, Kuntet Mangkulangit, Kelompok Slank, dan banyak lagi lainnya. Sesuai fungsi dari musik yaitu sebagai hiburan, maka pengamen juga adalah orang yang menawarkan jasa dan kemampuannya menyanyi dan memainkan alat musik untuk menghibur orang lain. Pengamen sebenarnya sejajar dengan penyanyi-penyanyi kafe, orkes melayu, atau grup band yang berusaha menawarkan jasa hiburannya. Hanya tempat dan upahnya saja yang berbeda. Jika penyayi panggung dan group band upahnya sudah jelas dan disepakati di awal pementasan, tidak demikian halnya dengan pengamen yang tarifnya tidak jelas dan mereka dibayar tergantung keikhlasan pemirsanya. Professionalisme adalah hal yang membedakan antara pengamen dengan profesi penghibur yang lain. Terkadang pengamen tidak hafal satu lagupun, mereka hanya mengulang-ulang reff, mereka seakan mengamen hanya ingin mencari uang dengan mudah tanpa bekerja lebih keras. Tetapi tidak semua pengamen seperti itu, ada juga pengamen yang professional, menyanyi dengan sungguh-sungguh dan berkualitas
# Referensi
https://id.wikipedia.org/wiki/Pengamen
http://digilib.unila.ac.id/9571/15/BAB%20II.pdf
No comments:
Post a Comment