Tuesday, November 18, 2014

Individu, Keluarga dan Masyarakat

Ilmu Sosial Dasar :
Individu, Keluarga dan Masyarakat

Latar Belakang

Manusia merupakan makhluk Individu, Keluarga, dan Masyarakat oleh sebab itu Manusia di katakan sebagai makhluk sosial yang hidupnya berkelompok dan saling membutuhkan oarang lain. Masyarakat merupakan tempat berkumpulnya Individu-individu yang hidup secara sosial yang memiliki kehendak dan keinginan atau tujuan bersama. Selain itu kita juga menyadari bahawa sebagai individu dan makhluk sosial yang memahami tugas dan kewajibannya dalam setiap tatanan kehidupan berkelompok dan dalam struktur dan sistem sosial yang ada.

Para Sosiolog mengartikan masyarakat  sebagai kelompok di dalamnya terdapat orang-orang yang menjalankan kehidupan bersama sebagai satu kesatuan yang diikat melalui kerjasama dan nilai-nilai tertentu yang permanen.(Prof.Dr. Hajjah Bainar & Drs.H. Ruslan A.H, DKK)

Studi Kasus

KENAKALAN REMAJA ANAK DIBAWAH UMUR

Kenakalan remaja dalam studi masalah sosial dapat dikategorikan ke dalam perilaku menyimpang.  Dalam perspektif perilaku menyimpang masalah sosial terjadi karena terdapat penyimpangan perilaku dari berbagai aturan-aturan sosial ataupun dari nilai dan norma social yang berlaku. Perilaku menyimpang dapat dianggap sebagai sumber masalah karena dapat membahayakan tegaknya sistem sosial. Penggunaan konsep perilaku menyimpang secara tersirat mengandung makna bahwa ada jalur baku yang harus ditempuh. Perilaku yang tidak melalui  jalur tersebut berarti telah menyimpang.

Masalah sosial perilaku menyimpang dalam tulisan tentang “Kenakalan Remaja” bisa melalui pendekatan individual dan pendekatan sistem. Dalam pendekatan individual melalui pandangan sosialisasi. Berdasarkan pandangan sosialisasi, perilaku akan diidentifikasi sebagai masalah sosial apabila ia tidak berhasil dalam melewati belajar sosial (sosialisasi). Tentang perilaku disorder di kalangan anak dan remaja (Kauffman , 1989 : 6) mengemukakan bahwa perilaku menyimpang juga dapat dilihat sebagai perwujudan dari konteks sosial. Perilaku disorder tidak dapat dilihat secara sederhana sebagai tindakan yang tidak layak, melainkan lebih dari itu harus dilihat sebagai hasil interaksi dari transaksi yang tidak benar antara seseorang dengan lingkungan sosialnya

PEMBAHASAN

A. Individu


Pengertian Individu menurut bahasa latin berasal dari kata Individium, yang artinya  tak berbagi. Dalam bahasa inggris individu  berasal dari kata in dan divided. Yang artinya tidak berbagi. Jadi Individu merupakan suatu sebutan yang dapat di pakai untuk menyatakan suatu kesatuan yang paling kecil dan terbatas. (Dr.M.Mudanandar s, Ilmu Sosial Dasar refika Aditama hal. 113).

Dapat di uraikan bahwa Individu merupakan seorang yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya. Makna manusia menjadi Individu apabila pola tingkah laku massa yang bersangkutan. Proses yang emningkatkan ciri-ciri individualitas pada seseorang sampai pada ia adalah dirinya sendiri, disebut proses individualisasi atau aktualisasi diri.

Manusia sebagai Individu memiliki tugas pada dirinya sendiri , yaitu:

1. Menuntut ilmu pengetahuan, merekayasa teknologi serta memanfaatkannya untuk kemakmuran dan kesejahteraan. Kesadaran tersebut mendorongnya untuk terus belajar. Proses belajar berarti proses perubahan sikap dan perilaku dengan mendapatkan pengalaman dan pelatihan.

2. Menghiasi diri dan budi pekerti dengan baik serta akhlak yang terpuji, setiap tindakan dan perbuatan dalam kehidupan bermasyarakat selalu bercermin pada keindahan dan keelokan budi pekerti maka akan tercipta kedejukan bermasyarakat. (sumber: Prof. Dr. Hajjah Bainar, dkk. Ilmu Sosial Budaya, dan Kealaman dasar hal.66).


Manusia sebagai makhluk individu memliki unsur jasmani dan rohani,unsur fisik dan psikis, unsur raga dan jiwa. Seseorang dikatakan manusia individu manakala unsur-unsur tersebut menyatu dalam dirinya.individu mengandung arti bahwa unnsur yang ada dalam diri individu tidak terbagi. jadi sebutan individu hanya tepat bagi manusia yang memiliki keutuhan jasmani dan rohani, keutuhan fisik dan psikisnya, keutuhan raga dan jiwanya. walaupun secara umum manusia itu memiliki perangkat fisik yang sama, tetapi jika perhatian kita tunjukan pada lebih detail, maka akan terdapat perbedaan. Perbedaan itu terletak pada bentuk, ukuran dan sifat.

Hubungan individu dan masyarakat menurut paham individualistis yaitu Individualisme suatu paham yang menyatakan bahwa dalam kehidupan seorang individu kepentingan dan kebutuhan individu yang lebih penting dari pada kebutuhan dan kepentingan masyarakat. Individu yang menentukan corak masyarakat yang dinginkan. Individu mempunyai hak yang mutlak dan tidak boleh dirampas oleh masyarakat demi kepentingan umum. Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Umpamanya keluarga sebagai kelompok sosial yang terkecil terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.

B. Keluarga


Keluarga di artikan sebagai suatu satuan sosial terkecil yang dimiliki manusia sebagai makhluk sosial, yang di tandai dengan adanya kerja sama ekonom. Fungsi keluarga itu sendiri adalah berkembang biak, mensosialisasi, mendidik anak, atau merawat orang tua. Bentuk keluarga terdiri dari seorang suami, seorang istri, anak-anak dan biasanya tinggal dalam satu rumah yang sama (keluarga inti). Secara resmi terbentuk dari hasil perkawinan.

Namun secara umum fungsi keluarga meliputi sebagaui berikut :

Pengaturan seksual
Dapat di bayangkan apabila tidak ada keluarga maka akan terjadi seks bebas yang di akibatkan tidak adanya pengaturan seksual. Oleh karena itu disinilah fungsi keluarga agar pengaturan dapat di kontrol dan tidak ada lagi kelahiran di luar nikah serta anak memiliki orang tua yang jelas.

Reproduksi
Keluarga berfungsi untuk membentuk keturunan, walaupun banyak yang berpandangan bahwa anak akan membawa beban hidup, dan ada pula yang mengharapkan banyak anan untuk jaminan bagi orang tua di masa depan.

Sosialisasi
Sebelum sosialisasi dalam masyarakat ada halnya kita bersosialisasi terlebih dahulu dalam keluarga sehingga terbentuknya kepribadian, sikap, perilaku, dan tanggapan emosinya, sehingga ketika terjun dalam masyarakat dapat di terima dengan baik.

Kontrol sosial
Keluarga mempunyai fungsi dalam bersosialisasi, yaitu bagi individu pada saat tumbuh menjadi dewasa memerlukan suatu sistem nilai sebagai macam tuntunan untuk mengarahkan aktivitasnya dalam masyarakat, dan berfungsi sebagai tujuan akhir pengembangan kepribadian.(sumber: Goode, william The Family, terjemahan bahasa indonesia oleh Dra. Hasyim, PT. Bina Aksara, 1983 hal. 44-48).

Pada kehidupan keluarga inti terdapat berbagai macam norma atau aturan yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai itu seperti: keagamaan, sopan santun (tata karma), sosialisasi, pendidikan, kejujuran dan lainnya. Kedudukan utama setiap keluarga ialah fungsi perantara pada masyarakat. Sebagai hubungan pribadi dengan sturktur social yang lebih besar. Suatu masyarakat tidak akan bertahan jika kebutuhannya yang bermacam-macam tidak dapat dipenuhi, seperti umpamanya produksi atau makanan. Oleh karena keluarga itu sendiri terdiri dari pribadi-pribadi, tetapi merupakan bagian dari jaringan social yang lebih besar.Oleh sebab itu seseorang selalu dalam pengawasan saudara-saudaranya yang merasa bebas untuk mengkritik, menyarankan, memerintah, membujuk, merayu, memuji, bahkan mengancam agar orang itu melakukan kewajiban yang telah di bebankannya.
( sumber: William,1985;4).

Namun era sekarang dimana ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang dengan pesatnya, mengakibatkan aktivitas manusia semakin meningkat. Jumlah penduduk yang terus bertambah dan biaya hidup yang semakin meningkat pula, dibarengi dengan tingkat persaingan mencari kesempatan kerja semakin terbatas dan sulit. Hal ini mendorong orang untuk melakukan efisiensi, termasuk didalam membemtuk keluarga dengan jumlah anggota yang tidak terlalu banyak ( keluarga kecil). Seperti  Program KB dari pemerintah Indonesia.


C. Masyarakat


Menurut Znaniecki mengatakan bahwa masyarakat merupakan suatu sistem yang meliputi unit biofisik para individu yang bertempat tinggal pada suatu daerah geografis tertentu selama periiode waktu tertentu dari suatu generasi. Dalam sosiology suatu masyarakat dibentuk hanya dalam kesejajaran kedudukan yang diterapkan dalam suatu organisasi. (F Znaniecki, 1950, p. 145).

Masyarakat merupakan sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan Budaya. Menurut Koentjaraningrat masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut suatu system adat istiadat tertentu yang bersifat kontinu, dan yang terikat oleh suatu rasa identitas bersama.  Dalam arti sempit atau arti kata masyarakat berasal dari kata bahasa Arab “syaraka” berarti ikut serta atau berpartisipasi.

Adapun pengertian pengertian masyarakat yang dapat kita simpulkan adalah

1)   suatu kelompok orang yang berpikir tentang diri mereka sendiri sebagai kelompok yang berbeda, diorganisasi, sebagai kelompok yang diorganisasi secara tetap untuk waktu yang lama dalam rintang kehidupan seseorang secara terbuka dan bekerja pada daerah geografls tertentu;

2)   kelompok orang yang mencari penghidupan secara berkelompok, sampai turun temurun dan mensosialkan anggota anggotanya melalui pendidikan;

3)   kelompok manuasia (orang) yang mempunyai sistem kekerabatan yang terorganisasi yang mengikat anggota-anggotanya secara bersama dalam keselurühan yang terorganisasi.

Tugas manusia sebagai anggota masyarakat adalah saling tolong menolong dalam kebajikan, ikut meringankan kesengsaraan orang lain, menjaga dan memelihara keamanan dan ketertiban lingkungan dalam masyarakatn serta menghindari perkataan dan tindakan yang menyakitkan orang lain sehingga tercipta ketergantungan yang saling menguntungkan.

Kesimpulan

Manusia merupakan makhluk sosial dimana manusia membutuhkan pertolongan orang lain. Tidak dapat berdiri sendiri. Adapun sifat individualisme merupakan sifat yang terlahir bahwa manusia terdiri dari unsur-unsur lahiriyah seperti bentuk fisik dan rohani, atau jiwa dan raga. Dapat di uraikan bahwa Individu merupakan seorang yang tidak hanya memiliki peranan khas di dalam lingkungan sosialnya, melainkan juga mempunyai kepribadian serta pola tingkah laku spesifik dirinya.

Keluarga adalah sebuah kelompok kecil yang merupakan wadah proses pembelajaran bersosialisasi sebelum terjun ke masyarakat. di dalam keluarga tersebut pula di berikan macam norma atau aturan yang terkandung di dalamnya. Nilai-nilai itu seperti: keagamaan, sopan santun (tata karma), sosialisasi, pendidikan, kejujuran dan lainnya. Masyarakat merupakan sekelompok individu yang mempunyai hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan Budaya.

Daftar Pustaka

Data :
http://pakguruonline.pendidikan.net/buku_tua_pakguru_dasar_kpdd_15.html
http://sorayaaya.blogspot.com/2010/10/contoh-kasus-1-individukeluarga-dan.html
- http://irmayouningsihdotcom.wordpress.com/2011/12/19/individu-keluarga-dan-masyarakat-2/
- http://rudyenduy.blogspot.com/2011/10/individu-keluarga-dan-masyarakat.html

Gambar :
http://1.bp.blogspot.com
jati-rinakriatmaja.blogspot.com
- rudyenduy.blogspot.com
- www.anneahira.com

No comments:

Post a Comment